Denmas Priyadi |
SANGKAN PARANING DUMADI
Oleh: Slamet Priyadi
Oleh: Slamet Priyadi
Dari suasana kehampaan kegaiban alam kelanggengan
Sangkaning dumadi adalah awalnya kisah kamanungsan
Lahirlah aku, kamu, kita pancer jiwa sukma jelma insan
Lewat gelora rasa-rasa supiah pejantan dan perempuan
Melalui empat zat anasir alam air, api, tanah, dan udara
Lalu serta-merta langlang kembara ke alam marcapada
Bersamaku turut serta kakang kawah, daging dan darah
Bersamaku pula turut si adi ari-ari yang menjadi marwah
Segala daya kekuatan jiwa raga, rohaniah dan jasmaniah
Yang berisi nafsu aluamah, amarah, supiah, mutmainah
Dan, nafsu mulhimah yang selalu menjadi pemberi arah
Sedulure papat limo pancer, ageming-ageman amanah
Dalam diriku juga ada sifat-sifat dan wataknya dasamuka
Bersifat tamak, rakus, dan serakah penuh angkara murka
Berwatak berangasan, merasa paling kuat, sakti digjaya
Dalam diriku pun ada sifat-sifat dan watak Kumbakarna
Berwatak cuek tak mau mendengar merasa paling benar
Penuh nafsu amarah, tak mau mengalah, bermulut besar
Penuh nafsu amarah, tak mau mengalah, bermulut besar
Dalam diriku juga ada sifat-sifat dan watak Sarpakenaka
Kedepankan, utamakan nafsu birahi libido tak terkendali
Laksana nafsunya Begawan Wisrawa kepincut Dewi Sukesi
Dalam diriku ini juga ada sifat-sifat dan wataknya Wibisana
Yang penuh dengan kebenaran, jujur, adil, dan berwibawa
Tolak laku kejahatan, keburukan, dan mengajak kebaikan
Sekali waktu suatu ketika sukmaku, jiwaku adalah milik aku
Sekali waktu suatu ketika sukmamu, jiwamu adalah milikmu
Dan, sekali waktu sukma kita, jiwa kitapun adalah milik kita
Pada saatnya pula, sukmaku, sukmamu, sukma kita semua
Jiwamu, jiwaku, dan jiwa kita semua akan menuju ke sana
Kembali keharibaan-Nya, Sang Maha Pencipta Maha Segala
T u h a n Y a n g M a h a E s a . . . . . .
Bumi Pangarakan, Bogor
Sabtu, 31 Januari 2015 – 15:20 wib