Sabtu, 31 Januari 2015

PUISI KEJAWEN SLAMET PRIYADI

Denmas Priyadi (Foto: SP
Denmas Priyadi
SANGKAN PARANING DUMADI
Oleh: Slamet Priyadi

Dari suasana  kehampaan  kegaiban alam kelanggengan
Sangkaning dumadi adalah awalnya kisah kamanungsan
Lahirlah aku,  kamu, kita pancer jiwa sukma jelma insan
Lewat gelora rasa-rasa supiah pejantan dan perempuan
Melalui  empat zat anasir alam air, api, tanah, dan udara
Lalu serta-merta langlang kembara ke alam marcapada

Bersamaku turut serta kakang kawah, daging dan darah
Bersamaku pula turut si adi ari-ari yang menjadi marwah
Segala daya kekuatan jiwa raga, rohaniah dan jasmaniah
Yang  berisi  nafsu  aluamah, amarah, supiah, mutmainah
Dan, nafsu  mulhimah yang  selalu menjadi pemberi arah
Sedulure  papat  limo  pancer, ageming-ageman amanah

Dalam diriku juga ada sifat-sifat dan wataknya dasamuka
Bersifat tamak, rakus, dan serakah penuh angkara murka
Berwatak  berangasan,  merasa  paling kuat, sakti digjaya
Dalam diriku  pun  ada sifat-sifat dan watak Kumbakarna
Berwatak  cuek tak  mau mendengar merasa paling benar
Penuh  nafsu amarah,  tak  mau  mengalah, bermulut besar

Dalam  diriku  juga  ada sifat-sifat dan watak Sarpakenaka
Kedepankan, utamakan  nafsu  birahi  libido tak terkendali
Laksana nafsunya Begawan Wisrawa kepincut Dewi Sukesi
Dalam diriku ini juga ada sifat-sifat dan wataknya Wibisana
Yang penuh dengan kebenaran, jujur, adil, dan berwibawa
Tolak  laku kejahatan,  keburukan, dan mengajak kebaikan

Sekali waktu suatu ketika sukmaku, jiwaku adalah milik aku
Sekali waktu suatu ketika sukmamu, jiwamu adalah milikmu
Dan, sekali waktu sukma kita, jiwa kitapun adalah milik kita
Pada  saatnya  pula, sukmaku, sukmamu, sukma kita semua
Jiwamu,  jiwaku,  dan jiwa kita semua  akan menuju ke sana
Kembali keharibaan-Nya, Sang Maha Pencipta Maha Segala
T u h a n  Y a n g  M a h a E s a . . . . . .

Bumi Pangarakan, Bogor
Sabtu, 31 Januari 2015 – 15:20 wib






Tidak ada komentar:

Posting Komentar