KITA CENDERUNG LINGLUNG
Karya: Slamet Priyadi
Saat harta benda kita raib lenyap sirna hilang
Seketika itu pula pikiran jadi melang kerontang
Lungling, linglung, lunglai ba' rasakan digulung
Tak ada lagi yang bisa dimintai tulung pitulung
Dan kita hanya bisa merunut runut merenung
Tapi kadang keajaiban pun datang menjelang
Saat atma jauh kembara lalang-melanglang
Serahkan segala resah dan gundah melayang
Di alam sunyi sepi kosong hampa tiada terang
Dari alam yang tak kita kenal benda itu datang
Menyapa disaat kita berbaring di bale panjang
Berseloroh bertegur sapa sambil berkata-kata
"Sejak kemarin aku di sini, wahai tuan lelaki tua
Sama sekali tak pernah berubah bentuk warna."
Dan, aku jadi tertawa, huaa, ha, ha, ha, ha, ha
Maafkan aku sang harta benda selimutdunia!
Aku ini memang sudah banyak lupa dan alpa
Bertumpuk dosa penuh curiga pada sesama
Minggu, 01 Febuari 2015 - 02:14
Pangarakan, Bogor
"SAJAK PUISI SLAMET PRIYADI": KITA CENDERUNG LINGLUNG Karya Slamet Priyadi: Denmas Priyadi KITA CENDERUNG LINGLUNG Karya: Slamet Priyadi Saat harta benda kita raib lenyap sirna hilang.