SANG TOKEK VERSUS SANG KUPU-KUPU
Karya: Slamet
Priyadi
Saat
Mentari pagi pancarkan sinarnya yang cerah
Ada kupu-kupu
besar hinggap di atap teras rumah
Menatapku nanar
sambil tersenyum penuh ramah
Lalu kepak-kepakkan
kedua sayapnya yang indah
Berhiaskan
tulisan seni kaligrafi aksara Basmallah
Asma Allah
Yang Maha Kasih Lagi Maha Pemurah
Jeprat,
jepret kamera photoku segera menjepret
Abadikan
obyek bangku panjang di teras ku seret
Sang
kupu-kupu besar itu sepertinya sedikit kaget
Terbang
sebentar lalu kembali hinggap melengket
Tak
sedikit pun bergeser dari tempat semula mepet
Di atap
eternit putih yang berlapiskan lembar karet
Hatiku
seketika menjadi risau, resah dan was-was
Ketika ada
seekor tokek merayap mendekat buas
Namun sang
kupu-kupu besar itu tetap melandas
Tak mau
beranjak pergi malah balik menatap awas
Sang tokek
yang nampak merayap semakin ganas
Seperti
tak mau beri kesempatan buruannya lepas
Dari sayap
sang kupu-kupu memancar sinar emas
Silaukan
mata sang tokek tubuhnya jadi melemas
Sang tokek
berlari balik arah sembunyi di balik ruas
Bambu-bambu
tua yang sembilunya mulai meranggas
Tak
dinyana sang tokek jatuh ke lantai kulitnya mengelupas
Dan, nasib
tragis menimpa, sang tokek dimangsa si mawas
Kucing
kesayanganku yang tadi baru saja aku lepas
Sabtu, 29
November 2014 – 15:43 WIB
Bumi
Pangarakan, Bogor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar