Ojo Dumeh, Jumat,
27 Juni 2014 11:34 wib
“KEMAHAANNYA”
(Inspirasi Dari Peristiwa Tragis Sang Katak)
Karya Slamet
Priyadi 42
Roda-roda motor ojek itu terus saja
berputar
Berkelak-kelok hindari jalan berlubang
besar
Di sepanjang jalan sempit yang tak
berlampu
Saat gerimis rinai menyapu daun-daun
berdebu
Basahkan jalan, segarkan tumbuhan semak perdu
Yang berjejer di kiri dan kanan jalan
becek berbatu
Tepat pukul tiga lewat tiga puluh tiga pagi
Persis di bawah pintu gerbang sekolah polisi
Motor ojek yang aku tumpangi pun berhenti
Segera aku berikan Kentung pengojek
langganan
Uang recehan limaribuan yang ada
digenggaman
Lalu ku seberangi Jalan yang mulai penuh
kendaraan
Aku berdiri sendiri di tepi jalan raya berpayung
cembung
Yang bercorak klasik motif daun sembung bunga
kawung
Menanti tumpangan bus jurusan
Sukabumi-Pulo Gadung
Yang belum jua muncul sebab kemacetan
begitu kadung
Bunyi
kendaraan yang semakin bising meraung-raung
Adalah rebak rasa amarah yang kian menggunung
Sementara gerimis rinai itu, pun belum
jua mau berhenti
Basahi, licinkan jalan sepanjang Jalan
Raya Ciawi-Sukabumi
Dari dalam lubang batu yang ditumbuhi
rumput ilalang
Tiba-tiba keluar seekor katak melompat-lompat
panjang
Dikejar ular welang warna hitam dan
kuning belang-belang
Saat lompat katak disergap tak berdaya nyawapun
melayang
Aku tak perduli dengan peristiwa tragis
katak yang perlaya-layang
Sebab bus Sukabumi-Pulo Gadung yang
kutunggu sudahlah datang
Akupun segera melompat ke dalam bus lewat
pintu belakang
Duduk riang di bagian belakang di bangku tiga
panjang lapang
Laju
menuju Jakarta ‘tuk laksanakan tugas yang menghadang
Yang harus diselesaikan dengan hati penuh
ikhlas dan tenang
Meskipun masih terngiang-ngiang dan
terbayang-bayang
Akhir hayat sang katak yang tragis
dimangsa ular welang
Yang timbulkan emphati rasa jantung
berdegup kencang
Aku akan selalu tetap sikapi hidup dengan
hening tenang
Karena kehidupan memang sudah ada yang
merancang
Dialah Sang Maha Raja Penguasa Jagad Semesta
Yang...
Yang Maha Menentukan, Yang Maha Menciptakan
Yang Maha Menghidupkan, Yang Maha
Mematikan
Yang ke-Mahaan-Nya adalah segala macam ke-Mahaan
Yang tak bisa lagi diungkap dengan makna
dan kata-kata
TUHAN
Jumat,
27 Juni 2014 11:34 wib
Bumi
Pangarakan, Bogor