Rabu, 25 Juni 2014

Puisi "Dinamika Politik Jelang Pilpres" Karya Slamet Priyadi

Inilah Karyaku – Kamis, 26 Juni 2014 – 09:34 wib

Slamet Priyadi (Foto: SP09)

DINAMIKA JELANG PILPRES
Karya Slamet Priyadi

Jelang Pilpres sembilan juli dua ribu empat belas
Suhu politik negeri semakin gerah kian memanas
Antar pendukung saling mencela tak lagi kenal batas
Berkata kotor, bersumpah serapah yang tak pantas

Memuja, menyanjung kandidat yang didukung
Gunakan intrik, strategi dan taktik menggulung
Kampanye hitam, survey palsu semuanya dipulung
Demi kemenangan sang kandidat agar menjadi ulung

Para sang carmuka mencari muka di mana-mana
Bertopeng Yudistira, Bima, Arjuna, Nakula dan Sadewa
Padahal mereka semua berhati Sangkuni berjiwa Dorna
Karena sesungguhnya yang dicari adalah jabatan semata

Semua merasa paling pakar, paling pintar, paling benar
Bahkan sang pendekar para purnawirawan mantan jendral
Saling kokoh berseloroh penuh dinamika ikut berkoar-koar  
Kemukakan alibi dan argumentasi yang keras menggelegar

Begitulah dinamika jelang pilpres dua ribu empat belas
Fitnah keji, cela mencela, puja memuja, demikian meluas
Menghiasi di seantero negeri bumi jagad Nusantara
Yang Bhineka Tunggal Ika, berbeda-beda tapi satu jua
I N D O N E S I A

Kamis, 26 Juni 2014 09:02 wib
Bumi Pangarakan, Bogor  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar