Kamis, 26 Juni 2014

Puisi "KEMAHAANNYA" Karya S. Priyadi 42

Ojo Dumeh, Jumat, 27 Juni 2014 11:34 wib
Katak bernasib tragis

“KEMAHAANNYA”
(Inspirasi Dari Peristiwa Tragis Sang Katak)
Karya Slamet Priyadi 42
  
Roda-roda motor ojek itu terus saja berputar
Berkelak-kelok hindari jalan berlubang besar
Di sepanjang jalan sempit yang tak berlampu
Saat gerimis rinai menyapu daun-daun berdebu
Basahkan jalan,  segarkan tumbuhan semak perdu
Yang berjejer di kiri dan kanan jalan becek berbatu

Tepat pukul tiga lewat tiga puluh tiga pagi
Persis di bawah pintu gerbang sekolah polisi
Motor ojek yang aku tumpangi pun berhenti
Segera aku berikan Kentung pengojek langganan
Uang recehan limaribuan yang ada digenggaman
Lalu ku seberangi Jalan yang mulai penuh kendaraan

Aku berdiri sendiri di tepi jalan raya berpayung cembung
Yang bercorak klasik motif daun sembung bunga kawung
Menanti tumpangan bus jurusan Sukabumi-Pulo Gadung
Yang belum jua muncul sebab kemacetan begitu kadung
 Bunyi kendaraan yang semakin bising meraung-raung
Adalah rebak rasa amarah yang kian menggunung

Sementara gerimis rinai itu, pun belum jua mau berhenti
Basahi, licinkan jalan sepanjang Jalan Raya Ciawi-Sukabumi
Dari dalam lubang batu yang ditumbuhi rumput ilalang
Tiba-tiba keluar seekor katak melompat-lompat panjang
Dikejar ular welang warna hitam dan kuning belang-belang
Saat lompat katak disergap tak berdaya nyawapun melayang

Aku tak perduli dengan peristiwa tragis katak yang perlaya-layang
Sebab bus Sukabumi-Pulo Gadung yang kutunggu sudahlah datang
Akupun segera melompat ke dalam bus lewat pintu belakang
Duduk riang di bagian belakang di bangku tiga panjang lapang
 Laju menuju Jakarta ‘tuk laksanakan tugas yang menghadang
Yang harus diselesaikan dengan hati penuh ikhlas dan tenang

Meskipun masih terngiang-ngiang dan terbayang-bayang
Akhir hayat sang katak yang tragis dimangsa ular welang
Yang timbulkan emphati rasa jantung berdegup kencang
Aku akan selalu tetap sikapi hidup dengan hening tenang
Karena kehidupan memang sudah ada yang merancang
Dialah Sang Maha Raja Penguasa Jagad Semesta Yang...

Yang Maha Menentukan, Yang Maha Menciptakan
Yang Maha Menghidupkan, Yang Maha Mematikan
Yang ke-Mahaan-Nya adalah segala macam ke-Mahaan
Yang tak bisa lagi diungkap dengan makna dan kata-kata
TUHAN

Jumat, 27 Juni 2014 11:34 wib
Bumi Pangarakan, Bogor

Tidak ada komentar:

Posting Komentar