Slamet Priyadi: "OJO DUMEH" – Kamis, 26 Desember 2013 – 15:36
Denmas Priyadi |
Dalam benak kita sering muncul pikiran-pikiran negatif yang merasuk ke dalam
diri kita yang secara langsung maupun tidak langsung pikiran-pikiran tersebut mempengaruhi
perilaku kita dalam aktivitas kerja kita sehari-hari. Misalnya, berpikir saya
tidak mampu, tidak bisa mengikuti pelajaran, tidak mampu berpikir dengan baik,
berpikiran malas, dan lain sebagainya. Dan, apabila pikiran-pikiran negatif
tersebut tidak kita perangi, tidak kita bunuh secepatnya, tentu ia akan menjadi
monster ganas yang akan memangsa semua potensi motivasi dan kemauan yang ada
dalam diri kita. Bisa kita bayangkan jika di dalam diri kita sudah tak ada lagi
motivasi dan kemauan, jika seorang pelajar atau mahasiswa tak lagi memiliki
kemauan untuk belajar? Padahal spirit kemauan dan motivasi belajar merupakan
energi penggerak untuk terus belajar. Di situlah letak permasalahan sesungguhnya.
Kita telah terbelenggu pikiran-pikiran negatif yang notabene ada dalam diri
kita sendiri.
Memang
harus ada tekad dan kemauan yang kuat untuk memeranginya. Menghilangkan dan
mebuang jauh-jauh pikiran-pikiran negatif itu, terutama pada saat pemunculan
awalnya. Instrumen untuk melenyapkan
semuanya itu adalah dengan berpikir secara rasional.
Ya, berpikir secara rasional. Hal ini sebagaimana Nabi Muhammad Shallallâhu’alayhi Kwa Sallam acapkali
menganjurkan kepada kita agar membuang jauh-jauh pikiran negatif yang muncul
dan melintas dalam pikiran kita. “Berkemauan
keraslah terhadap sesuatu yang mendatangkan manfaat bagi kamu, mohonlah
pertolongan kepada Allah, dan janganlah merasa tidak mampu.”(H.r. Muslim).
Nah,
hadis Rasulullah tersebut berpesan kepada kita agar berupaya keras memerangi,
menghapus dan membuang jauh-jauh semua
pikiran-pikiran negatif seperti telah disebutkan diatas. Belum apa-apa
sudah merasa tidak mampu, malas berpikir yang kesemuanya itu membentuk mental
kita menjadi lemah tak berdaya, tidak bersemangat dan tidak memiliki kemauan
dan motivasi yang kuat untuk mengembangkan potensi yang ada dalam diri kita.
Memang,
melenyapkan pikiran-pikiran negatif bukan satu pekerjaan mudah seperti apa yang
kita baca dalam teori. Akan tetapi jika itu tidak dimulai dan segera dilakukan,
maka hanya penyesalan yang akan kita dapatkan.
Sobat,
berikut adalah tips untuk latihan mengeliminasi pikiran-pikiran negatif yang
disusun dalam bentuk beberapa pertanyaan yang harus dijawab. Saya kutip dari
buku tulisan Dwi Budiyanto “Propetic Learning” halaman 40-41:
No.
|
Pertanyaan
|
jawaban
|
1.
2.
3.
4.
|
Pikiran-pikiran
negatif apa saja yang sering muncul dalam diri anda, yang sangat mempengaruhi
setiap tindakan anda?
Pikirkan penyebab munculnya pikiran-pikiran negatif itu.
Adakah ia disebabkan karena peristiwa masa lalu, atau kerena sebab-sebab
lain?
Apakah menurut Anda
pikiran-pikiran negatif itu akan membuat Anda lebih nyaman dalam belajar dan
meraih kesuksesan?
Sebutkan sepuluh
manfaat yang Anda peroleh ketika Anda masih dihinggapi pikiran-pikiran itu!
Sekarang apa yang
harus Anda lakukan terhadap pikiran-pikiran negatif yang masih melekat dalam
diri anda?
|
|
Posted:
Slamet
Priyadi Pangarakan, Bogor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar